Kamis, 05 September 2013

Katolik Timur (Uniat)

Oleh : Rm. Dcn Damaskinos Arya

Gereja Katolik Timur adalah Gereja yang mengikuti tradisi liturgi kuno di Timur, sementara dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik Roma dan menempatkan diri di bawah otoritas Uskup Roma.

Beberapa gereja tersebut, sebagaimana Gereja Orthodox juga mengikuti tradisi Bizantium, sementara yang lain mengikuti tradisi liturgis lainnya. Sejarah masing-masing Gereja Katolik Ritus Timur adalah unik, sebagian kecil dari mereka memihak Roma pada saat Skisma Besar dan beberapa yang lainnya memisahkan diri dari Gereja ibunya yang Orthodox dan memilih bersatu dengan uskup Roma.

Mereka kadang-kadang disebut sebagai Uniat, sebuah istilah yang banyak umat Katolik Timur menolaknya karena bagi mereka istilah ini merendahkan mereka, walaupun secara historis digunakan oleh umat Katolik Timur dan hirarki Latin juga.

Dengan perkembangan dialog yang baik antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Katolik yang Orthodox, Gereja Katolik Timur pun mengungkapkan keinginan mereka untuk bersatu kembali dengan Gereja ibu mereka yang Orthodox. Demikianlah pernyataan salah satu sinode kudus mereka;

2.They all anxiously look forward to the day when the Melkite Greek Catholics and the Greek Orthodox in the Antiochian Patriarchate return to being one church and one patriarchate. They affirm to all that this reunification does not mean a victory of one church over the other, or one church going back to the other, or the melting of one church into the other. Rather, it means putting an end to the separation between the brothers that took place in 1724 and led to the existence of two separate independent patriarchates, and returning together to the unity that prevailed in the one Antiochian Patriarchate before the separation.

6. The Fathers of the Holy Synod announce they will remain in full communion with the Apostolic Church of Rome and at the same time will work out with her precisely what is required for them to enter into communion with the Antiochian Orthodox Church.

Terjemahan :
2. Mereka (Para Bapa yang bersinode) semua menantikan sekali hari ketika Katolik Yunani Melkite dan Orthodox Yunani kembali dalam satu Kepatriarkhan Antiokhia menjadi satu Gereja dan satu Kepatriarkhan. Mereka menegaskan untuk semua yang kembali dalam persatuan ini tidak berarti kemenangan dari salah satu Gereja di atas yang lain, atau satu Gereja akan kembali ke yang lain, atau mencairnya satu Gereja ke yang lain. Sebaliknya, hal itu berarti mengakhiri pemisahan antara saudara-saudara yang terjadi pada tahun 1724 sehingga menyebabkan adanya dua kepatriarkhan independen yang terpisah, dan kembali bersama untuk kesatuan yang berlaku di dalam satu Kepatriarkhan sebelum keterpisahan.

6. Para Bapa Sinode Kudus mengumumkan bahwa mereka akan tetap berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Apostolik Roma dan pada saat yang sama akan bekerja dengan kecermatan apa yang diperlukan bagi mereka untuk masuk dalam kesatuan kembali dengan Gereja Orthodox Antiokhia.

Sinode Kudus Gereja Katolik Melkite, Seruan Persatuan.

Sumber :
https://melkite.org/faith/faith-worship/a-call-for-unity-the-melkite-synod


Sebagian besar Gereja Katolik Timur adalah salinan langsung dari Gereja Orthodox (baik Oriental maupun Timur). Dan ada pula yang selalu dalam kesatuan dengan Katolik Roma karena mereka tidak pernah meninggalkan persekutuan tersebut.

Gereja Katolik Timur dapat kita kategorikan menjadi tiga :

1. Gereja Katolik Timur yang adalah salinan langsung dari Gereja Orthodox Timur (Kalsedon)

2. Gereja Katolik Timur yang adalah salinan langsung dari Gereja Orthodox Oriental (Non Kalsedon)

3. Gereja Katolik Timur yang bukan salinan Gereja Orthodox
  • Maronite Catholic Church
  • Syro Malabar Church
  • Italo-Albanian Catholic Church
  • Hungarian Catholic Church

Sebutan Uniat bagi Katolik Timur
Yang tidak mengerti dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik Roma menyatakan seolah-olah uniat itu adalah sebuah penghinaan (Yang menyatakan Uniat adalah suatu bentuk penghinaan, dipromotori oleh umat Katolik Roma yang tidak mengerti).

Padahal Tahta Suci Vatican juga menggunakan istilah ini untuk menyebut Katolik ritus Timur, dimana Uniat bermakna Gereja Ritus Timur yang bersatu dengan Paus Roma.

Contoh Penggunaan Uniat bagi Katolik Timur, dinyatakan oleh Paus Benediktus XIV :

Ever since We first became Pope, We have proven Our fatherly love in embracing in Christ Our beloved eastern clergy and people, the Uniates as they are called...

Terjemahan
Sejak pertama kali saya menjadi Paus, Kami telah membuktikan kasih kebapakan kami dalam merangkul para Klerus timur dan jemaatnya di dalam Kristus, Para Uniat sebagaimana mereka disebut...


Paus Benediktus XIV, Ex Quo - On the Euchologion

http://www.catholic-forum.com/saints/pope0247m.htm



 

Sejarah Kelam Keterpisahan Gereja Katolik Timur dari Gereja Ibunya yang Orthodox

Sejarah Keterpisahan Gereja Katolik yang Orthodox Byzantium menjadi dua bagian, yang Pro Roma, dan yang tetap dalam persekutuan Gereja Katolik yang Orthodox.

Pada bulan Juli 1274, Kaisar Bizantium Michael VIII menyetujui untuk bersatu dengan Gereja Roma di Lyons, Perancis. Persetujuan persatuan ini dikarenakan kaisar dihadapkan dengan bahaya dari Charles dari Anjou, Turki Ottoman, dan musuh lainnya. Sang kaisar berpendapat bahwa bersekutu dengan Roma adalah kebijaksanaan yang harus diambil. Namun kaum Uniat dari Lyons mengajukan persyaratan, mereka mau kembali bersekutu jika Gereja Orthodox mengakui otoritas Kekuasaan Tunggal (Supremacy) Paus, menambahkan kata Filioque dalam Syahadat Nicea, dan penggunaan azymes (roti tidak beragi/hosti) dalam Liturgi. Namun Patriarkh Yusuf menolak persyaratan ini karena tidak sesuai dengan Iman Gereja mula-mula dan Keorthodoxian Ajaran Gereja, karena penolakan ini Sang Patriarkh digulingkan. Para klerus Biarawan dan banyak kaum awam, baik di Konstantinopel dan di negara-negara Orthodox lainnya, menentang keras Kaum Uniat, mencela kaisar untuk skema politiknya dan untuk pengkhianatannya dari pengajaran yang Orthodox.

Pada 9 Januari 1275 Liturgi dirayakan di Konstantinopel untuk memperingati Paus Gregorius sebagai Paus kepala Gereja Apostolik, dan Paus Eukumenis." Namun dari dalam kerajaan sendiri Saudara dari Kaisar berkata, "Lebih baik bahwa kerajaan saudaraku binasa, dari pada kami menghianati kemurnian Iman Orthodox dengan pengajaran bidah yang telah dibuat oleh Roma." Pendapat ini keluar karena Mengingat Perang Salib tahun 1204 ketika tentara salib Roma menghancurkan Konstantinopel, dan ketika itu banyak orang lebih suka dijajah oleh bangsa asing dari pada meninggalkan Iman Orthodox karena penganiayaan orang-orang yang mengaku seiman.

Dua puluh enam martir biara Zographou di Gunung Athos termasuk di antara mereka yang dianiaya oleh Kaisar Michael VIII yaitu Paleogos (1261-1282) dan Patriark Yohanes Bekkos (1275-1282) karena mereka tidak mau menuruti perintah kerajaan untuk menjadi Kaum Uniat menurut Perjanjian Lyons. Mereka tetap memelihara ajaran-ajaran para Bapa Gereja mula-mula, dan tanpa rasa takut dicela bahkan dianiaya orang-orang yang menerima doktrin Katolik Roma dan menjadi Katolik Uniat (Katolik Timur).

Untuk menghindari kebijakan kekaisaran, para biarawan Zographou di Gunung Athos menutup diri dalam biara mereka. Dari menara mereka berdoa dan menentang mereka yang menjadi Kaum Uniat, menyebut mereka bidah. Kaum Uniat mengatur penyerangan biara dan membakar dua puluh enam martir hidup-hidup.

Nama-nama para martir adalah: Igumen Thomas, para biarawan Barsanuphius, Cyril, Mikha, Simon, Hilarion, James, Ayub, Siprianus, Sava, James, Martinian, Cosmas, Sergius, Menas, Joasaph, Joannicius, Paul, Anthony, Euthymius, Dometian, Parthenius, dan empat orang awam yang meninggal dengan mereka.


26 Martir Kudus Gunung Athos ini diperingati setiap tanggal 21 September dan 10 Oktober.


Sumber :
http://www.johnsanidopoulos.com/2009/10/26-martyrs-of-zographou-monastery.html


Sejarah Keterpisahan Gereja Katolik yang Orthodox di Malankara menjadi dua, pro Roma (Uniat Catholic), dan yang tetap dalam persekutuan Gereja Orthodox.

Iman Katolik Roma mulai memijakan kakinya di Malankara dengan kedatangan Vasco De Gama, pelaut Portugis terkenal pada tahun 1498. Awalnya imam Portugis berkonsentrasi pada orang-orang miskin yang tinggal di daerah pantai, Kerala dan Goa dan mengkonversi banyak orang kepada iman Katolik Latin, beberapa kali bahkan secara paksa. Tapi ironis ketika kemudian mereka mencoba untuk memperkenalkan iman mereka pada orang-orang Kristen Syria Kerala. Untuk itu mereka bahkan menggunakan praktek-praktek yang tidak kudus.

Pada tanggal 20 Juni 1599 Menezes uskup Katolik Roma, dengan bantuan penguasa lokal, bersidang sinode yang tercatat dalam sejarah sebagai Sidang Diamper (Udayamperoor) kemudian mulai memaksa untuk mengkonversi Jemaat-jemaat Syria untuk menjadi bagian dalam Gereja Latin, membakar semua dokumen sejarah sehingga membuat takut jemaat-jemaat Gereja Syria. Gereja Malankara harus menderita perbudakan dan penghinaan di bawah para uskup Katolik Roma.

Akhirnya menanggapi hal ini, Thomas Arkadiyakon (diakon), yang kemudian memimpin Gereja Orthodox Malankara, dalam Patriarkat Antiokhia untuk datang kepada Mar Ignatius Ahattula 1653. Menurut Tradisi yang disampaikan, Portugis menangkapnya, mengikatnya dan melemparkannya ke dalam laut. Akibatnya, Jemaat Kristen Orthodox Syria gelisah dan sebagai akibatnya, pertemuan besar sekitar 25.000 orang berkumpul di Mattancherry dan mengambil sumpahnya pada 'Koonan salib' yang dikenal sebagai sejarah 'Koonam Sathayam Kurisu' yang terjadi pada 1653 dan menyatakan bahwa mereka dan generasi masa depan mereka akan selalu setia kepada tahta Kepatriarkhan Katolik yang Orthodox di Antiokhia dan juga bersumpah untuk berperang melawan kekejaman Katolik Romawi Latin.

Gereja Malankara mengirim permintaan ke Patriarkh Antiokhia lagi. Pada tahun 1665 St. Gregorius menjadi gembala untuk Malankara. Hubungan antara Malankara dan Antiokhia yang rusak dan terpisah untuk sekitar 150 tahun disatukan kembali dengan kedatangan Bapa Suci ini. St. Gregorios ditahbiskan, dari Arakadiyakon sebagai uskup yang kemudian dikenal dengan Mar Thoma I. Dan sekali lagi, Gereja Malankara menjadi bagian integral dari Gereja Orthodox Syria, mengadopsi ritual, upacara, dan liturgi seperti sebelumnya.

Sumber :
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=384091061684327&set=a.160489414044494.37543.159423580817744&type=1&relevant_count=1

2 komentar: