Kamis, 05 September 2013

Kuduskanlah Hari Sabat!

Pengudusan Sabat Baru, Sabat Kristus

Oleh : Arkhimandrit Rm. Daniel Byantoro
Bismil Abi, wal Ibni, war Ruhul Qudus, al-Ilahu Wahid, Amin
Shalom Aleikhem Be –Shem Ha-Massiakh,
Saudara-Saudara yang Kekasih di dalam Sang Kristus,
Sudah kita ikuti perjalanan derita Kristus selama enam hari bagi memulihkan kodrat manusia itu yang berakhir dengan penyaliban dan penguburanNya.



Dalam sejarah yang sebenarnya Hari Sabtu sekarang ini saat dimana Kristus tergeletak di dalam kubur dijaga oleh para pasukan agar jenazahNya tidak dicuri oleh para muridNya. Kristus telah istirahat dari semua karya penciptaan ulang atas keberadaan manusia, sama seperti pada hari Sabat seperti ini Allah dalam Perjanjian Lama juga berhenti dari semua karya yang dilakukanNya di dalam mencipta isi dunia ini. Sabat itu dimeteraikan pula oleh istirahat Kristus di dalam kuburan. Namun meskipun secara jasmani tubuh Kristus itu tergeletak istirahat tidak berbuat apa-apa, namun Kitab Suci jelas mengajarkan bahwa dalam alam roh Kristus sedang sibuk berperang tanding merampas dan mengambil secara paksa harta karun (Mark 3 : 27) Si Orang Kuat (Iblis) yaitu manusia-manusia yang karena dosa telah menjadi tawanannya di Alam Maut. Untuk itulah sebagaimana Hari sabat dalam Perjanjian Lama itu dikuduskan karena alasan Penciptaan dan alasan Penebusan, demikianlah Kristuspun dalam beristirahat di hari Sabat yaitu hari Sabtu inipun adalah mempunyai alasan Ciptaan, yaitu Ciptaan yang Baru, dan Penebusan yaitu melepaskan manusia dari kungkungan kuasa kematian.

Itulah sebabnya bacaan kita kali ini dimulai dengan bacaan dari Kejadian 1:1-13 yang berkisah tentang penciptaan dunia pertama yang dilakukan oleh Allah. Di dalam Kejadian 1:3 di dalam Allah memulai penciptaan, Ia memulaiNya dengan menciptakan Terang. Demikianlah Kristuspun di dalam mengadakan penciptaan ulang atas dunia yang telah jatuh ini Ia memulaiNya juga dengan menciptakan Terang dengan jalan berperang melawan kegelapan Maut dan Iblis di dalam penguburanNya, Itulah sebabnya bacaan nubuat kita selanjutnya itu adalah berasal dari Kitab Yunus yang berkisah tentang bagaimana Yunus ditelan oleh Ikan Raksasa, yang mengenai Kisah Yunus ini Sang Kristus bersabda: ”Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:39-40). Dengan demikian peristiwa Nabi Yunus yang selama tiga hari dalam kegelapan perut ikan dan dimuntahkan keluar dari perut ikan tadi tetap hidup, adalah gambaran sang Kristus selama tiga hari berada dalam perut bumi yaitu kuburan, untuk nantinya keluar dari perut atau rahim bumi, yaitu kuburan itu bangkit hidup lagi.
Demikianlah kisah Yunus itu adalah nubuat tentang penguburan dan kebangkitan Kristus sendiri. Jika Yunus selama dalam perut ikan itu tidak berdiam diri namun berdoa kepada Allah, demikianlah Kristus, meskipun secara jasmani itu tubuhNya istirahat mati dan tak bergerak, namun dalam alam roh, Kristus: ”…. yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,……. “ (I Petrus 3:19-20). Ia masuk kedalam penjara para roh, yaitu penjara alam maut yang dikuasai oleh Iblis sendiri. Oleh karena itu Iblis yaitu Si Orang Kuat itu dikalahkan yaitu “diikat” lebih dahulu oleh Kristus sehingga Ia baru dapat masuk kepenjara roh-roh itu untuk merebut atau “merampok” dan “merampas” roh-roh yang ditawan itu, sebagai harta milik Iblis itu, agar lepas dari penjara neraka tersebut, sebagaimana dikatakan: ”…..oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut” (Ibrani 2:14).
Itulah sebabnya masuknya tiga pemuda ke dalam dapur peleburan api dalam Kitab Daniel itu juga adalah lambang masuknya Kristus ke api neraka yaitu penjara para roh yang ditawan Iblis itu. Dan ternyata yang roh-roh yang menjadi tawanan yang dibebaskan Kristus itu bukan roh-roh dari umat Nabi Nuh saja, namun semua orang-orang saleh dari zaman sebelum Kristus datang. Dengan demikian Kristus memang masuk ke dalam penjara alam roh itu untuk untuk membebaskan “tawanan-tawanan” tadi untuk dibawa ke firdaus, sebagaimana dikatakan: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan “ (Efesus 4:8), dan bahwa peristiwa dilepaskannya roh-roh tawanan ini dari dalam penjara neraka itu dinyatakan dalam Matius 27:52-53 demikian: ”kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang” Mereka inilah orang-orang yang dibebaskan dari tawanan, dan dibawa naik oleh Kristus ke tempat tinggi yaitu firdaus, kota kudus itu, ketika Kristus bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Sabat ini adalah Sabat pembebasan dan istirahat dari beban neraka, karena Kristus menciptakan hal yang baru. Jadi Sabat Kristus adalah jauh lebih agung daripada Sabat Perjanjian Lama. Dan itulah sebabnya mengapa Sabat yang kita rayakan bukanlah Sabat Perjanjian Lama namun Sabat Kristus yang dirayakan pada setiap Sabtu Sore saat ketika Kristus mulai masuk kedalam kuburan itu. Demikianlah dalam kesunyian karya manusiawi Kristus ternyata ada kesibukan yang luar baiasa di alam maut. Kristus melapaskan roh, dan mengosongkan neraka, serta menghancurkan jeruji-jeruji besi penjara neraka dan menghancurkan pintu-pintu gerbang tembaga neraka sebagaimana yang digambarkan dalam kidung-kidung kita itu. Serta Ia melebur kuasa Iblis oleh kematianNya itu. Itulah yang terjadi pada hari Sabat yang Agung ini. Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar