Kamis, 05 September 2013

Keutamaan Paus Roma di antara Yang Setara

Primus Inter Pares

Oleh : Daniel Fs, S.Psi
Kesaksian Kitab Suci

Pada umumnya untuk mendukung akidah Supremasi Mutlak Paus Roma, Gereja Roma mendasarkan pada ayat Mat 16:18 yang digunakan untuk membuktikan bahwa Rasul Petrus adalah batu karang Gereja, benarkah demikian? Mari kita tinjau menurut pandangan Gereja Orthodox,

Mat 16:18
18. καγὼ δέ σοι λέγω ὅτι σὺ εἶ Πέτρος καὶ ἐπὶ ταύτῃ τῇ πέτρ οἰκοδομήσω μου τὴν ἐκκλησίαν καὶ πύλαι ᾅδου οὐ κατισχύσουσιν αὐτῆς.
18. Kago de soi lego [Aku berkata kepadamu] oti su ei [bahwa engkau adalah] Petros [Petrus] kai epi taute te petra [dan atas batu karang ini] oikodomeso [aku akan membangun] mou ten ekklesian [GerejaKu] kai pulai [dan gerbang] adou [Hades] ou katischusousin autes [tidak akan menguasainya].
18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Jika kita tinjau kata “πέτρ” (petra, batu karang yang tersambung sangat besar) yang digunakan dalam Mat 16:18 itu ternyata memiliki makna yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan makna  Πέτρος (Petros, jenis batu karang yang dapat dipindahkan, bisa dalam bentuk kecil maupun besar).

Lexicon Yunani menyatakan perbedaan tersebut sebagai berikut:
4074  Pétros (a masculine noun) – properly, a stone (pebble), such as a small rock found along a pathway.
4073  pétra (a feminine noun) – "a mass of connected rock," which is distinct from 4074 (Pétros) which is "a detached stone or boulder". 

Translate:
4074 Petros (bentuk benda maskulin) - secara tepat, sebuah batu (kerikil), misalnya sebuah batu kecil yang ditemukan disepanjang jalanan.
4073 petra (bentuk benda feminim) - "suatu kumpulan batu yang tersambung," yang dibedakan dari 4074 (Petros) yang adalah suatu "batu yang terpisah atau batu besar".

Kadangkala Kitab Suci terjemahan Peshitta/Peshitto (Aramaik) digunakan demi menafsirkan bahwa kata Petros dan Petra dalam Mat 16:18 mengacu pada subyek atau hal yang sama karena Kitab Suci Peshitta sama-sama menggunakan kata Kepha (Kefas) sebagai terjemahan Mat 16:18,

Mat 16:18
18.  ܐܦ ܐܢܐ ܐܡܪ ܐܢܐ ܠܟ ܕܐܢܬ ܗܘ ܟܐܦܐ ܘܥܠ ܗܕܐ ܟܐܦܐ ܐܒܢܝܗ ܠܥܕܬܝ ܘܬܪܥܐ ܕܫܝܘܠ ܠܐ ܢܚܤܢܘܢܗ  
Yang perlu kita sadari dalam hal ini adalah bahwa terjemahan Peshitta (Aramaik) Perjanjian Baru ini adalah terjemahan yang baru dilakukan pada abad kelima yang diterjemahkan dari naskah asli Yunani Koine,

The Peshitto
The earliest manuscript of this Syriac Vulgate is a Pentateuch dated A.D. 464;  this is the earliest dated Biblical manuscripts; it is in the British Museum. There are two New Testament manuscripts of the fifth century. In all, the Peshitto manuscripts number 125 of Gospels, 58 of Acts and the Catholic Epistles, and 67 of the Pauline Epistles.
[http://www.newadvent.org/cathen/09627a.htm]

Later, in the fifth century, it was revised after the Greek text. The most widespread of these revisions, which became almost the official version, is called the Pesittâ (Peshitto, simple, vulgate)... 
[http://www.newadvent.org/cathen/14530a.htm]

Dengan demikian setelah kita mengetahui bahwa jika sumber terjemahan Peshitta adalah bahasa Yunani Koine maka adalah lebih akurat jika pembahasan Mat 16:18 itu dilakukan dalam kerangka bahasa asal Kitab Suci Perjanjian Baru itu sendiri, yaitu Yunani Koine.

Jadi jika kita menyorot pada Kitab Suci Yunani Koine, perbedaan antara Petros dan Petra secara mendalam adalah bahwa Petra adalah jenis batu karang yang sangat besar dan hampir mustahil untuk dipindahkan (immovable) sedangkan Petros sekalipun dapat berarti jenis batu karang yang besar namun masih dapat dipindahkan dengan lebih mudah (movable). Dapat dikatakan bahwa Petra mengacu pada Gunung Karang, Tebing Karang, Gua Karang, Hamparan Karang dan semacamnya, sedangkan Petros merupakan bentuk batu karang yang dapat dipindahkan sekalipun ukurannya besar, misalnya batu karang dengan berat 20 kg sekalipun kita ketahui memiliki ukuran yang besar namun dapat dipindahkan dengan lebih mudah jika dibandingkan harus memindahkan Tebing Karang (Petra). Dengan demikian bila dibandingkan Petra maka Petros itu sendiri merupakan ukuran batu yang cenderung lebih kecil, adanya perbedaan detail wujud kecil dan besar tersebut membuat Petra dibedakan bukan merujuk pada Petros, melainkan Petros itu adalah bagian dari Petra (batu karang kecil itu -Petros- merupakan bagian dari batu karang yang lebih besar -Petra-, Rasul Petrus adalah bagian dari Pernyataan Iman kepada Kristus), dengan demikian ajaran Gereja Orthodox menilai bahwa Petra itu merujuk pada Pengakuan Iman Rasul Petrus dan bukan merujuk langsung pada Rasul Petrus sendiri sebab Tuhan Yesus Kristus tidak pernah menilai Rasul Petrus secara pribadinya, namun berdasarkan apa yang dikatakannya, selanjutnya mari kita tinjau ayat lain yang masih dalam perikop yang sama berikut ini:

Mat 16:23
23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Bagaimana mungkin jika pada ayat sebelumnya Petrus dikatakan sebagai “batu karang Gereja” dan sekarang dikatakan sebagai “batu sandungan”? dengan demikian bagi ajaran Gereja Orthodox, Pengakuan Iman Rasul Petruslah yang menjadi batu karang Gereja dan perkataan sembrono Rasul Petruslah yang menjadi batu sandungan.

Jadi Pengakuan Iman apakah yang menjadi “batu karang Gereja” itu? Tentu kita harus melihat pada pernyataan Rasul Petrus sebelumnya, yaitu:

Mat 16:16
16. Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Pernyataan Rasul Petrus pada Mat 16:16 ternyata sesuai dengan kaidah Kitab Suci yang menyatakan bahwa batu karang itu adalah Kristus [sesuai dengan Pernyataan Iman Rasul Petrus pada Mat 16:16],  tentunya dengan pemahaman bahwa batu karang (te petra) itu adalah Pengakuan Iman kepada Kristus/Mesias.

1Kor 10:4
4. καὶ πάντες τὸ αὐτὸ πόμα πνευματικὸν ἔπιον· ἔπινον γὰρ ἐκ πνευματικῆς ἀκολουθούσης πέτρας, ἡ δὲ πέτρα ἦν ὁ Χριστός.
4. kai [dan] pantes to auto [semuanya sama-sama] poma [minum] pneumatikon epion [minuman rohani], epinon gar [mereka minum dengan sungguh-sungguh] ek pneumatikes akolouthouses petras [dari batu karang yang mengikuti], he de petra en ho Khristos [batu karang itu adalah Kristus].
4. dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

16:18 ...Rock refers not to Peter himself but to the confession of his faith. The true Rock and foundation of the Church is, of course, Christ Himself...
Translate:
16:18 ...Batu Karang bukan merujuk pada Petrus sendiri namun kepada pengakuan imannya. Batu Karang yang sejati dan dasar dari Gereja adalah tentu saja, Kristus Sendiri...
[Orthodox Study Bible. New Testament. hal.46]

Dengan demikian, maka ayat-ayat dalam Kitab Suci dapat berjalan secara harmonis.

Kesaksian Tradisi Rasuli: Para Bapa Gereja

Setelah kita mengetahui dalam kajian diatas bahwa Kitab Suci membedakan antara penggunaan kata Petra dan Petros maka pernyataan Bapa Gereja yang seakan-akan mengacu pada Rasul Petrus sebagai batu karang harus dipahami sebagai suatu jargon yang mewakili Pengakuan Iman Rasul Petrus. Kesaksian dari beberapa Bapa Gereja [seluruhnya diajarkan oleh 44 Bapa Gereja yang menyatakan hal yang sama] tentang hal itu diantaranya adalah sebagai berikut:

"After His resurrection He bestows equal power upon all the Apostles... Surely the rest of the Apostles also were that which Peter was, endowed with an equal partnership of office and of power."
Translate:
"Setelah kebangkitanNya, Ia menganugerahkan kuasa yang setara atas semua rasul-rasul... Tentunya Para Rasul lainnya juga sama dengan Petrus, dikaruniai dengan suatu persekutuan yang sederajat dalam kedudukan dan kuasa."
[Js.Siprianus dari Khartage.200-258 AD. Treatise I: On The Unity Of The Church. IV:12,13]

"Upon this rock will I build my Church; that is, on the faith of his confession."
Translate:
“Diatas batu karang ini Aku akan membangun. Ini adalah atas Pengakuan Imannya.”
[Js.Yohanes Khrysostomos.349-407 AD. Homilies On The Gospel Of St.Matthew. LIV.3:17-18]

"For seeing that Christ is the rock (Petra), Peter is the Christian people. For the rock (Petra) is the original name. Therefore Peter is so called from the rock; not the rock from Peter; as Christ is not called Christ from the Christian, but the Christian from Christ. Therefore, he saith, "Thou art Peter; and upon this Rock" which thou hast confessed, upon this Rock which thou hast acknowledged, saying, "Thou art the Christ, the Son of the living God, will I build My Church;" that is upon Myself, the Son of the living God, "will I build My Church." I will build thee upon Myself, not Myself upon thee."
Translate:
“Dengan memandang bahwa Kristus adalah batu karang (Petra), Petrus adalah umat Kristen. Sebab batu karang (Petra) adalah sebutan aslinya. Oleh karena itu Petrus disebut dari batu karang, bukan batu karang dari Petrus; sebagaimana Kristus tidak disebut dari Kristen, namun Kristen dari Kristus. Oleh karena itu, Dia berkata, "Engkau adalah Petrus; dan di atas Batu Karang ini" yang mana telah engkau akui, diatas Batu Karang ini yang mana telah engkau nyatakan, dengan berkata, 'Engkau adalah Kristus, Putera Allah yang hidup' akan Kubangun GerejaKu;" yaitu atas DiriKu Sendiri, Putera dari Allah yang hidup, "akan Kubangun GerejaKu." Aku akan membangunmu diatas DiriKu Sendiri, bukan DiriKu Sendiri diatasmu."
[Yang Terberkati (Aurelius) Agustinus dari Hippo.354-430 AD. Sermon XXVI. 1:2]

"Faith, then, is the foundation of the Church,  for it was not said of Peter’s flesh, but of his faith, that ‘the gates of hell shall not prevail against it.’ But his confession of faith conquered hell."
Translate:
“Kemudian, Iman adalah dasar Gereja, sebab hal itu tidak dikatakan pada daging Petrus, namun pada imannya, bahwa gerbang-gerbang Hades tidak akan menguasainya. Namun Pengakuan Imannya telah mengalahkan Hades.”
[Js.Ambrosius dari Milan. 337-397 AD.The Sacrament Of The Incarnation Of Our Lord. IV:32-V:35]

"The other Apostles were made equal with Peter in a fellowship of dignity and power."
Translate:
Para Rasul yang lain telah dibuat sederajat dengan Petrus dalam suatu golongan yang dihormati dan berkuasa.”
[Js.Isidore Of Seville. 560-636 AD, De Ecclesiasticus, II.5, M.P.L., Vol. 83, Col. 781-782]

"Thou art Peter, and upon this Rock from which thou didst receive thy name, that is, upon Me Myself, I will build the Church."
Translate:
“Engkau adalah Petrus, dan atas Batu Karang ini yang mana engkau telah menerima namamu, yaitu atas DiriKu Sendiri, Aku akan mendirikan GerejaKu.”
[Js.Bede. 672-735 AD.Homily I.165.Homilies On The Gospels.163]

Demikianlah Gereja Orthodox selanjutnya memahami jargon-jargon tulisan Bapa Gereja yang menghubungkan antara Petrus dan batu karang secara langsung [hanya ditemui 17 Bapa Gereja saja yang menyatakannya dan sebagian sudah dijelaskan pada tulisan beliau yang lain bahwa yang dimaksud adalah Pengakuan Iman Petrus]. Gereja Orthodox tidak pernah mengingkari Primasi Gereja Roma sebagai yang patut dihormati (Primus Interpares), namun menolak Supremasi Mutlak yang diterapkan oleh Gereja Roma kepada Gereja-Gereja Yuridiksi lain. Demikianlah, semoga kita dapat saling mengerti dan memahami sehingga Persatuan Gereja dapat segera terwujud…

2 komentar: